Wednesday, November 6, 2013

Teologi PL II


IBLIS (SETAN) DALAM PERJANJIAN LAMA
       I.             II.            PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Setan (Iblis)
Dalam kamus besar bahsa Indonesia, Iblis adalah mahkluk halus yang selalu berupaya menyesatkan manusia dari petunjuk Tuhan. Dalam bahasa Ibrani disebut dengan nama( שטן)”Satan” sedangkan dalam bahasa Yunani juga disebut sebagai “Satanas (Σατανας)” yang arti dasarnya “lawan” atau disebut juga “Diabolos” yang artinya “pendakwa” atau lawan (Bil 22:22). Setan atau Iblis adalah personifikasi dari apa yang jahat dan dalam alkitab disebutkan sebagai musuh Allah.[1] Dalam buku “Dictionary of Theology” Iblis adalah Suatu makhluk yang tidak sempurna moralnya yang sering disebut sebagai roh jahat.  Dalam Kitab Ayub dikatakan bahwa Iblis muncul dihairat Tuhan diantara anak-anak Tuhan. Ia membujuk Daud Untuk menghitung jumlah rakyatnya (1 Tawarikh 21:1), ia berdirih disebelah kanan Yosua, imam agung dan mendakwa Yosua sehingga menimbulkan amarah Tuhan (Za 3:1), bagi pemazmur adalah bencana jika iblis berdiri disebelah kanan seseorang (Maz 109:6).[2] Dengan arti lain iblis adalah lawan atau musuh Allah dan juga musuh manusia.
2.2. Latar belakang Iblis (Setan)
Iblis merupakan cerita di dalam alkitab yang aneh dan hampir tidak bisa dipercaya, meskipun Alkitab tidak menjelaskan kejadian itu secara terperinci, namun ada ayat-ayat yang memberi sinar terang pada misteri ini. Penciptaan terjadi lama sekali pada masa yang lampau. Yang terpenting di dalam penciptaan ini adalah Allah sebagai pencipta itu sudah ada, Ia adalah Allah yang tidak pernah diciptakan karena Ia sudah ada sejak awal dan akhir, kekal dan abadi. Lama sebelum Penciptaan Allah telah menciptakan para pesuruh-pesuruhNya untuk mengawasi seluruh CiptaanNya. Pesuruh Allah tersebut disebut “άγγελοϛ” yang artinya malaikat atau pesuruh (Mal 3:1). Malaikat-malaikat ini mengambil wujud jasmaniah yang pada hakekatnya adalah makhluk Rohani atau roh yang melayani (Ibr 1:4). Serta makhluk yang yang tak berjasad yang tidak bisa kawin dan dikawinkan (Mat 22:30) mereka adalah roh-roh yang diciptakan dan bersifat terbatas. Akal dan kuasa mereka jelas melebihi yang dimiliki oleh manusia, Pemazmur mengatakan bahwa mereka adalah pahlawan-pahlawan perkasa (Maz 103:20). Allah pada awalnya menciptakan segala sesuatu sangat baik, sementara Iblis barasal dari malaikat yang memberontak kapada Allah (Yeh 28:13-17).[3] Alkitab kita berbicara tentang malaikat-malaikat yang baik dan kudus (Mar 8:38) serta malaikat yang tidak taat (Yud 1:6). Malaikat yang baik digambarkan sebagai tentara Allah yang senantiasa siap untuk menaati FirmanNya. Mereka melaksanakan Firmannya dengan mendengarkan suaraNya (Mzm 103:20). Para Malaikat yang memberontak dan tidak melakukan firmanNya serta tidak mendengarkan perintahNya akan jatuh kedalam Dosa, kemudian mereka berwujud sebagai lawan, musuh dan pemberontak yang disebut dengan Iblis, yang mewujudkan suatu kuasa yang berusaha merusak karya-karya Allah. Sehingga dari hal tersebut dapat kita ketahui bahwa iblis itu berasal dari malaikat Allah yang memberontak dari pada perintah dan kebenaran Allah. Dalam arti malaikat-malaikat Tuhan yang merasa sombong, melalaikan dan mengabaikan tugas mereka sebagai pesuruh Allah (Yeh 28:1-19), sehingga mereka menjadi jahat dimata Allah, malaikat jahat ini sering disebut dengan istilah pada masa kini Lusifer.[4]
2.3. Sebutan atau Julukan Iblis
Iblis dalam pekerjannya dan kuasanya memiliki banyak sebutan atau julukan terkhusus dalam perjanjian Lama, antara lain: Iblis (Pemfitnah), Belial (yang tidak berguna/ yang jahat) (Yeh 9:3). Syaitan (ayub 1:6-7). Dewa lalat di Ekron (2 Raj 1:2), Pendakwa (Za 3:1).[5]
2.4. Sifat dan karakter Iblis
Dalam tujuan iblis yang misterius dan keji itu, dia mempunyai rencana untuk membunyikan sebanyak mungkin sifat dirinya sendiri ataupun sifat pengikut-pengikutnya dari manusia, sehingga kemajuan dan serangannya bisa diselengarakan secara rahasia. Ia ingin tujuan perbuatan salahnya tidak terlihat juga perbuatan-perbuatan dan tipu dayanya dilakukan sepenuhnya secara tersembunyi. Tetapi ajaran Alkitab tentang sifat iblis jelas, terang-terangan dan cukup memadai. Iblis dan para pengikutnya sebagai makhluk roh yang tidak mempunyai tubuh yang tidak dapat dilihat, tetapi iblis sungguh-sungguh ada. Iblis diciptakan sebagai pribadi dan digambarkan sebagai makhluk yang cerdik. Kepandaian dan kelicikan iblis sangat membingungkan manusia. Alkitab menyatakan Iblis beserta pengikut-pengikutnya seperti setan, percaya akan Allah serta mereka gemetar dihadapannya (Yak 2:19). Tatapi kepandaian mereka dipergunakan untuk menggagalkan maksud dan tujuan Allah, untuk memajukan maksud-maksud iblis yang cemar dan yang dilarang oleh Allah.[6]
2.5.Aktivitas Iblis (Setan)
Telah kita ketahui bahwa iblis adalah musuh bagi Allah, maka ia selalu berusaha menyebarkan kejahatan di siantero bumi ini (Mat 13). Iblis juga membujuk untuk melakukan dosa (1 Tawarikh 21:1).[7] Iblis juga sebagai Roh jahat juga kepribadian yang tak henti-hentinya menentang dan terus berupaya membelokkan kehendak Allah. Ini dilukiskan dalam godaan terhadap Adam dan Hawa di taman Eden dan godaan terhadap Ayub serta kejadian-kejadian lainnya. Iblis juga melaksanakan rencana Allah sekalipun hal itu tidak mereka inginkan (1 Raj 22:23; 1 Kor 5:5), Iblis juga pemberontak dan pemimpin atas segala kejahatan.[8]
2.6.Tujuan Iblis (setan)
Ambisi penghulu setan tidak mungkin dipisahkan dari para pengikutnya. Ingatlah bahwa Iblis rupa-rupanya Raja Setan (Mat 12:56), dengan kerajaan yang terdiri dari pada pengikutnya, Kita harus ingat juga bahwa ceita pemberontakan setan berkisar sekitar huru-hara Iblis melawan Allah yang Maha Tinggi (Yes 14:12-17). Tujuan dari serangan Iblis adalah kabar baik harus dirusak dan disembunyikan. Iblis mempunyai keinginan yang berkobar-kobar untuk dipuja-puja, hal ini terlihat nyata dalam hal ia memberontak melawan Allah (Yes 14:13,14). Dalam hal ini ia mencobai nenek moyang kita yang pertama di taman Eden (Kej 3:5).[9]
2.7.Startegi Iblis (setan)
Di dalam aktivitasnya, iblis tidak pernah merasa bosan menjauhkan manusia dari Allah. Strategi iblis pertama sekali dilaksanakannya kepada manusia pertama di Taman Eden.  Sehingga terjadi permusuhan antara manusia dengan manusia (Kej 3:15a). Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam strategi iblis berikut ini:
1.      Terus menghasut manusia untuk berbuat dosa (Kej 3:18)
2.      Menggoda manusia untuk berbuat dosa (Kej 4:7)

2.8. Setan (Iblis) dalm Perjanjian Lama
Di dalam Perjanjian Lama sangat jelas sekali peran Iblis mulai perannya di Taman Eden hingga godaanya terhadap Ayub. Selain itu  iblis di dalam perannya terhadap kegiatan yang lain yang diceritakan dalam perjanjian lama, seperti peringatan keras terhadap spritisme berulang-ulang diulas terhadap mereka yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal (Im 19:31; 20:6; Ul 18:9-21; Yes 8:19; 19:3). Para ahli sihir dan ahli nujum yang mengunakan roh-roh diancam hukuman mati oleh taurat Musa. Mereka meramal dengan bantuan-bantuan roh-roh jahat. Orang yang dalam PL disebut memiliki roh Peramal cocok disebut perewangan atau medium dalam spritisme modern. Selain menunjuk kepada mereka yang berpaling kepada arwah-arwah, PL juga menunjuk kepada kejahatan iblis pada umumnya. Kata “Jin”pada Yesaya 13:21 dan 34:14, dalam bahasa Ibraninya berarti makhluk “yang berbulu, seekor kambing jantan. Dalam bahsa Yunani diterjemahkan daimon (iblis). Barang kali makhluk ini dengan banyak cara dipakai bagi penjelmaan roh-roh jahat atau dihubungkan dengan Pemujaan Iblis.
Kata yang sama juga muncul dalam Imamat 17:7 “ Korban... Kepada Jin-jin” dan II Tawarikh 11:15, Yerobeam... mengangkat bagi dirinya imam-imam untuk bukit-bukit pengorbanan untuk jin-jin. Katan ini dalam ulangan 32:17 diterjemahkan roh-roh jahat atau Iblis. Demikian halnya dengan Mazmur 106:37, mereka mengorbankan anak laki-laki mereka dan anak perempuan mereka  kepada roh-roh jahat. Roh-roh jahat dalam kedua bagian PL ini dalam Septuaginta diterjemahkan sebagai Iblis. Terjemahan Mazmur 96:5 dan Mazmur 106:37 dalam septuaginta, jika dilihat dalam terang 1 Kor 8:4-6 merupakan hal yang sangat penting.  Karena siapa yang berani berkata bahwa pemujaan terhadap berhala-berhala modern pada kenyataanya bukanlah pemujaan terhadap iblis? Bukankah penyembahan berhala masih tetap merupakan alat-alat Iblis, yang berusaha membelokkan kepadanya pemujaan yang sebenarnya yang merupakan adalah milik Allah? Penyembahan berhala dalam berbagai bentuk yang nyata yang terdapat diantara beberapa bangsa, ada hubungannya secara misterius dengan penjelmaan roh-roh jahat. [10] Sehingga kita dapat mengatakan bahwa dalam Perjanjian Lama ini, Iblis di istilahkan sebagai roh-roh jahat yang menuntut manusia untuk taat dan tunduk kepadanya (kepada iblis).
2.9.Hubungan dan pengaruh Iblis terhadap kehidupan manusia terkhusus menurut kitab Ayub
Kitab Ayub mempunyai Thema yaitu “Persoalan penderitaan manusia yang saleh”. Kebebasan Allah ini mesti ditekankan baik itu Ayub maupun sahabat-sahabatnya betul-betul dibingungkan oleh kebebasan Allah. Sahabat-sahabat Ayub mengira bahwa penderitaan itu selalu dan hanya merupakan tanda hukum Allah. Kitab Ayub memperkenalkan Allah yang bebas bertindak secara mengejutkan, Ia bebas mengizinkan ujian yang dilakukan Iblis dan tidak memberitahukan apa-apa tentang hal itu kepada orang yang diuji. Ia bebas mengatur waktu kapan dan bagaimana cara Ia akan campur tangan. Sehingga kita boleh melihat bahwa kitab Ayub mengajarkan, Dialah Tuhan dan Ia membuat pilihanNyan sendiri. Sehingga manusia hanya dapat menemukan kebebasan jika mereka mengenal Allah. [11] Oleh karena itu kehendak Allah tidak bisa dipengaruhi dan terikat oleh kehendak manusia, karena Allah yang Mahatinggi dan yang Maha Kuasa diatas segala ciptaanya.
Salah satu acuan yang paling awal mengenai Iblis adalah penampilannya dalam pembukaan kitab ini (1 Taw 21:1 Zak 3:1). Iblis memperoleh izin masuk kehadapan Allah, namun tunduk kepada kuasa-Nya yang tertinggi. Tujuan iblis sangat membahayakan, ia mewakili pertikaian dan kehendak jahat. Sehingga satu segi peranan Iblis dalam kitab Ayub, Dia adalah makhluk ciptaan Allah, namun merupakan lawan dari kehendak Allah (Mat 4:1-11), ia berusaha menggoda umat Allah secara jasmani (2 Kor 12:7), Maupun rohani (2 Kor 11:14). Ia telah dikalahkan oleh ketaatan Kristus dan akan lenyap Pada Akhirnya (Why 20:2,7,10). Kita dapat melihat bahwa strategi iblis tidak untuk menggoda Ayub melakukan dosa-dosa seprti perzinahan, kecurangan, korupsi dan lain sebagainya, melainkan mencobainya ke arah dosa yang paling hebat yakni ketidak taatan kepada Allah.
Dalam Kitab Ayub dikatakan bahwa iblis hanya dapat mencobai Ayub sejauh Allah mengijinkannya (Ayub 1:8, 2:3). Artinya bahwa iblis berperan hanya sebagai yang tunduk kepada hak daulat Allah. Setelah merampas segala kekayaan dan kebahagiaan duniawi Ayub, iblis disingkirkan begitu saja, sehingga pada akhir ceritra tidak disebutkan lagi. [12]
Dalam Kitab Ayub ini ada beberapa hal yang sangat penting dari keterangan-keterangan tentang Iblis  yang terselubung di dalam tindakaknya tersebut kepada manusia, yaitu:[13]
1.      Hati yang gelap-gulita itu merupakan sebuah kitab yang terbuka dihadapan Allah, “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub?” demikianlah pertanyaan Tuhan kepada Iblis. Sepintas kita perhatikan bahwa pertanyaan ini kedengarannya mengolok-olokkan atau menentang Iblis. Tetapis sebenarnya tidak, Allah tahu terlebih dahulu rencana jahat yang tersembunyi dalam hati iblis dan sebelumnya bertanya dari manakah engkau? Ia tahu pula, bahwa iblis datang dari perjalanan mengelilingi dan menjelajahi bumi. Tuhan mengajukan pertanyaan itu bukan karena Allah belum tahu, melainkan memaksa pengakuan Iblis. Dari jawaban Iblis Atas pertanyaan Allah menunjukkan bahwa Ia sudah melakukan segala tipu daya nya untuk menyerang Ayub. Hanya saja tipu daya Iblis tidak berhasil sebab Ayub sangat dilindungi Tuhan.
2.      Iblis berdiri dibelakang kejahatan didunia ini, hal ini dapat kita lihat juga ketika ia ditanya, dari manakah engkau? Ia menjawab dari perjalanan mengelilingi dan menjelajahi Bumi. Nyata jelas bahwa iblis mempunyai kegiatan istimewah terhadap bumi kita ini. Kata “mengelilingi” dan “menjelajahi” itu menunjukkan bahwa hatinya tidak nyaman, dan berisi banyak niat jahat. Oleh karena itu iblis adalah penghulu dunia ini, ia menyebabkan orang-orang yang tidak menaruh iman kepada Tuhan menjadi Buta mata hati mereka. Oleh karena itu kita harus sadar bahwa segala kejahatan di dunia ini adalah bersumber pada kegelapan iblis.
3.      Iblis tidak dapat berbuat sesuatu apapun jika Tuhan tidak mengijinkannya (ayb 38:11)

2.10.        Jenis-jenis Praktek Kuasa Kegelapan Pada Masa sekarang (Okultisme)
Sepanjang sejarah yang dicatat dalam Alkitab, iblis merupakan suatu oknum yang selalu bergerak dan bekerja untuk mempengaruhi Manusia. Alkitab menunjukan dengan jelas mulai dari zaman Adam sampai saat ini, pekerjaan iblis selalu dilakukannya dengan berbagai praktek dan aktifitas yyang telah menghancurkan kehidupan manusia khususnya dengan praktek okultisme. Ketika Iblis menghancurkan manusia, biasanya yang dihancurkan adalah tubuh, roh, dan jiwa (Mark 1:23-27).[14] Untuk pemahaman yang lebih jelas berikut ini kita akan melihat pengertian satu-persatu dari jenis okultisme:
1.      Spritisme
Spritisme adalah praktek okultisme yang didasarkan pada keyakinan bahwa orang yang sudah mati dapat berhubungan dengan orang yang hidup dan sebaliknya juga. Bentuk-bentuk kontak tersebut dilakukan melalui jalangkung, kuda kapang, kapur yang menulis sendir dan lain sebagainya.
2.      Ilmu Ramal
Praktek ramal sangat populer dikalangan masyarakat pada masa kini, sehingga orang Kristen mulai lalai dan lupa bahwa praktek lamaran itu merupakan suatu bentuk .dari praktek kuasa kegelapan. Dalam hal ini tidak sedikit orang kristen ikut ambil bagian didalamnya, khususnya para pemuda-pemudi. Ramalan muncul dari berbagai bentuk yang berusaha mengetahui nasib manusia pada waktu mendatang.


a.       Tenung
Ilmu Tenung adalah Ilmu yang berusaha untuk mengetahui nasib manusia pada masa mendatang. Ilmu ini sering dugunakan untuk mencari sesuatu yang tentang masa depan atau mencari petunjuk tentang sesuatu hal. Istilah tenung atau mantik berasal dari bahasa Yunani “μαντευομαί” artinya meramalkan dan memberi petunjuk-petunjuk. Dalam ilmu Tenung ini orang bukan mencari kesaktian, namun orang mencari pengetahuan yang istimewa.[15] Dalam Alkitab juga bahwa ada banyak bangsa-bangsa yang terlibat dalam Tenung, contoh dalam kitab Torah Musa mencatat “sebab bangsa-bangsa yang didaerahnya akan kau duduki ini mendengarkan kepada peramal dan petenung tetapi engkau tidak di ijinkan Tuhan Allahmu melakukan demikian” (Ul. 18:14).
b.      Satrologi
Satrologi adalah ilmu perbintangan yang diapakai untuk meramal dan mengetahui nasib orang. Astrologi sudah sejak lama sekali dikenal di dunia ini seperti didalam perjanjian Lama banyak sekali imam Dewa asing yang menyembah dewa asing, dewa matahari, dewa bulan (2 Raj 23:5). Hal ini sudah sering dilakukan oleh orang-orang Sumeria, Babilonia (3000SM). Dari babilonia pengaruh Astrologi itu menyusup samapai ke Yunani. [16]
3.      Penyembahan Berhala
Dalam firman Tuhan, mengajarkan tentang kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa, walaupun pada Prakteknya orang-orang dalam Alkitab tidak terlepas dari penyembahan terhadap berhala, baik terhadap patung-patung dan sebagainya. Selalu disebut bahwa penyembahan berhala sangat mempengaruhi terhadap kepercayaan seseorang misalnya, Raja-raja Israel banyak melakukan penyembahan terhadap berhala.[17] Dalam Hukum Taurat, hukum pertama jelas menegaskan agar tidak melakukan penyembahan selain kepada Tuhan dengan alasan apapun (Kel. 20:1-5).
4.      Takhayul
Takhayul adalah suatu kepercayaan yang tidak berdasarkan akal sehat dan kebenaran. Pada dasarnya takhayul selalu membuat manusia hidup dalam ketakutan, bila melanggar sesuatu keyakinan yang tidak beralasan yang sudah dipercayai sejak turun-temurun. Takhayul merupakan kepercayaan sia-sia kepada hal-hal yang berasal dari kata orang atau rekayasa Manusia. Tepatnya takhayul atau supertisi adalah anggapan suatu peristiwa dalam hidup manusia, misalnya ada larangan, pantangan sewaktu kelahiran, sakit, perkawinan kematian dan lain sebagainya. Dengan larangan tidak beralasan itu sebenarnya manusia dijerat oleh kuasa iblis.[18]


[1] George A. Mather and Larry A. Nichols, Dictionary Of Cults, Sects, Religious and The Occult, (Michigan: Zondervan Publishing House, 1993), 89
[2] F. J. Rae, J. M. Ross et. Al, Dalam Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid II, J. D. Douglas (ed), (Jakarta: YKBK- OMF, 1992). 409
[3] Mak J. Bubec, Bagaimana Mengalami Mengalahkan Iblis, (Jakarta: BPK-GM, 1986), 73
[4]William W. Orr, The Misteri Of Satan, (Scriptural Press Publications, 1999), 15
[5] W.N. Mcelrath, Billy Mathias, Ensklopedi Alkitab Praktis, (Bandung: LLB, 1978), 154
[6] William W. Orr, The Misteri Of Satan, 19-21
[7] J. Sihombing, Jangan kamu Diperdaya, (BPK-GM, 1983), 46
[8] Frederick S. Lealy, Iblis Sudah Keok, (Jakarta: BPK-GM, 1979), 20
[9] William W. Orr, The Misteri Of Satan, 22-24
[10] Frederick S. Lealy, Iblis Sudah Keok, 62-64
[11] Soedarmo, Ikhtisar Dogmatika, (BPK-GM, 1996, 105)
[12] Frederick S. Lealy, Iblis Sudah Keok, 37
[13] J. Sidlow Baxter, Menggali isi Alkitab II Ayub-Maleakhi (Jakarta: YKBK-OMF, 1999), 35-39
[14] Mc. Cadilsh Phillips, Dunia Roh, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1985), 133
[15] Marris Ph Takaliuang, Makalah Seminar Ilmu Hitam, (Medan:YPPII, 2007), 9
[16] Stan Baldwin, Permaiana Iblis, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2000), 28
[17] E. P. Gintings, Religi Karo, (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), 103
[18] Marrish Ph Takaliuang, demonologi Alkitab, (Medan: YPPII, 2007), 17

No comments:

Post a Comment