Wednesday, November 6, 2013

Hermeneutika II



Tafsiran Kitab Kolose 2:16 ; 3-4
    II.            PEMBAHASAN
2.1. Sekilas Mengenai Kolose
            Kolose adalah sebuah kota kecil sebelah Timur Efesus,yang jaraknya kira-kira 160 km dari kota Efesus. Dahulu kota ini sangatlah terkemuka,tetapi pada masa Paulus keadaanya kurang menarik kedudukanya sebagaimana salah satu kota Asia yang kecil yang tidak penting lagi. Dalam zaman perang Persia  pada abad ke 5 sM,Kolose merupakan kota yang cukup penting,namaun ketika Hierapolis dan Laodikia makin berkembang,posisi kolose mulai melemah,terutama karena wol yang hitam dihasilkan oleh para penggembala didaerah perbukitan sekitarnya.[1]
2.2. Penulisan kitab
            Jemaat kolose bukan didirikan oleh Paulus,sebab dimana ia tidak pernah kesana (Kolose 1:6;2:1),tetapi oleh seorang yang menjadi pembantunya,Efafras.[2] Paulus sendiri tidak pernah ke daerah Likus.[3] Dan jikalau begitu siapakah penulis surat ini? Untuk menjawab pertanyaan ini,maka ada banyak pandangan yang telah dikemukakan bahwa bukan paulus penulisnya,dengan alasan tidak pernah ke sana. Tetapi kalau kita bisa mengerti,mengingat persamaanya dengan surat Efesus,bahwa surat Kolose pun disangsikan pengarangnya. Juga surat ini mengandung banyak istilah-istilah khas. Tentang pokok pengajaran,ada juga satu dua yang istimewa. Misalnya  Kristus sebagai kepala kuasa-kuasa Rohani. Meskipun demikian,surat kolose lebih berdekatan dengan surat-surat Paulus lainya,dibanding dengan surat Efesus. Itulah sebabnya banyak ahli sekarang ini yakin bahwa paulus lah pengaranganya.[4]
2.3. Waktu dan tempat
            Jika penulis surat kolose adalah Paulus,maka timbul kembali pertanyaan,kapan surat ini di tulis? Dan dimana? Menurut kesaksian  sejarah bahwa surat ini ditulis paulus di penjara.  Namun yang menjadi persoalan adalah dimana?  Karena paulus telah berulang kali keluar masuk penjara. Dalam hal itu,dalam hal itu ada tiga yang menjadi tempat yang di usulkan oleh pakar PB,yaitu Roma,kaisarea,dan juga Efesus.  Paulus di penjara di roma selama 2 tahun,di kaisarea juga 2 tahun,dan bagaimana di efesus? Kalau kita perhatikan dari segi geografis dan jarak,maka tempat yang paling cocok adalah Efesus. Tetapi menurut sebagian Teolog zaman  modern mengatakan bahwa dua kemungkinan tempat,yaitu Kaisarea dan Roma. Dan menurut Kummel tempatnya adalah Kaisarea,dan tidak juga terlepas dari Roma yang di tulis pada tahun 56-60.[5]

2.4. Tujuan Penulisan Kitab Kolose
            Orang kristen di Kolose mengalami suatu goncangan iman yang berbahaya. Mereka juga mengalami ancaman  dari para guru palsu,yang muncul di tengah-tengah jemaat. Para guru palsu itu menawarkan ajaran mengenai perayaan hari raya,bulan baru,dan hari sabat,serta larangan terhadap makanan dan minuman yang haram (Kolose 2;16.21). selain itu,juga diajarkan suatu ibadat kepada malaikat sebagai perantara antara Allah dan manusia (Kolose 2:18), dan semangat bertapa (kolose 2:23). Mereka mengajarkan Filsafat, pengetahuan gaib (kolose 2;8 ;22).[6] Kedudukan Kristus  dan perananNya di sangkal dan inilah yang menggelisahkan Epafras (Kol 4:12), sehingga ia meminta nasehat dari Pulus. Dalam menanggapi pengaduan epafras, maka Paulus menuliskan surat ini untuk membela kekristenan terhadap kesesatan  atau menyerang kesesatan itu dengan mengacu pada injil Kristus.[7]  Jadi surat ini menunjukkan kebutuhan akan pemeliharaan kebenaran injil terhadap ajaran-ajaran dari orang-orang  yang busuk hatinya,dan menyimpang dari frinsip yang fundamental, dari ajaran orang Yahudi dan orang Kafir, serta tindakan  yang cenderung  mengburkan dan mengurangi kemuliaan Kristus.[8] Paulus secara panjang lebar menjelaskan kedudukan  Kristus atas semesta alam dan manusia. Dimana kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, dan telah menjadi nyata di dalam Kristus. Dan inilah yang menjadi Theologia tentang Kristus dan Peranan-Nya. Sehingga maksud umum surat ini pun, seperti surat Efesus ialah membingbing orang kristen di kolose pada pengerrtian yang kokoh dan dalam “Supaya kamu menerima hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Allah dengan Sempurna”
2.5. Stuktur  Kitab Kolose
            Untuk struktur kitab, kami penyaj mengambil tafsiran Alkitab Masa kini dan juga survei perjanjian Baru.
Struktur Alkitab Menurut Tafsiran Alkitab Masa Kini
1:1-8      : Salam dan Ucapan Syukur
1:1-14    : Doa
1:15-23  : Penyataan Yesus Kristus
1:24        : Perayaan rasul
2:4-15    : Ajaran Palsu dan Jawaban Kristen
2:16-3:4 : Pendekatan yang tepat pada kehidupan dan Ibadah
3:5-17    : Asas-asas kehidupan  Kristen
3:18-4:1 : Nasehat terhadap rumah tangga
4:2-6      : Nasehat yang Lebih umum
4:7-18    : Berita Pribadi
Struktur Alkitab Menurut Survei Perjanjian Baru
1.      Ucapan salam ( 1:1-2)
2.      Keutamaan Kristus  dalam hubungan Pribadi
Ø  Dalam hubungan pribadi ( 1:3-8)
Ø  Dalam penampilan pribadi (1:9-23)
Ø  Dalam tujuan pribadi (1:24-2:7)
3.      Keutamaan Kristus dalam doktrin
Ø  Filsafat palsu versus Kristus ( 2:8-15)
Ø  Ibadah palsu versus Kristus ( 2:16-19)
Ø  Penyangkalan diri palsu versus Kristus (2:20-3:4)
4.      Keutamaan Kristus dalam tata susila
Ø  Secara Negatif: Matikanlah ( 3:5-11)
Ø  Secara positif : Kenakanlah ( 3:12-17)
Ø  Dalam hubungan anggota Rumah tangga umum ( 3:18-4:1)
5.       Penutup dalam salam Pribadi (4:7-18).[9]
2.6. Sitz im Leben
·         Konteks Sosial Budaya
            Dekat dengan kolose terdapat dua kota yang besar yaitu Hierapolis dan juga Laodika, kedua kota ini memiliki hubungan yang erat dengan satu yang lainya. Dan di dalam hal kebudayaan  kolose terpengaruh dengan kebudayaan Yunani walaupun penduduk aslinya adalah orang Frigia. Karena di dalam kolose masih ada juga terdapat Akropolis(Pura), agora, (alun-alun), dan bahkan kuil-kuil yang beraneka ragam.[10]
·         Konteks Keagamaan
            Penduduk kolose Terdiri dari orang-orang Frigia (1:27), yang memiliki latar belakang religios yang bersifat mistik dan emosional. Mereka selalu mencari Tuhan  dan ada guru-guru yang datang kepada mereka dengan suatu Filsafat yang menjanjikan suatu Pengetahuan akan Tuhan. Salah satu ajaranya adalah dengan merendahkan diri dengan bertapa. Ibadah kepada malaikat yang mungkin di anggap sebagai perantara manusia dengan Tuhan, berpantang makanan dan juga minuman tertentu, dan juga peraturan hari-hari yang dikeramatkan.[11] Penduduk di daerah ini juga tidak hanya beragama, tetapi juga sangat rajin beragama. Namun dalam hal ini mencampur adukkan  ajaran agama yang mereka peluk, selain agama romawi resmi. Mereka juga menghayati  ajaran agama yang dibawa kebudayaan yunani, ada juga yang datang dari paris  dan India, selain itu  mereka juga menyembah roh-roh nenek moyang.[12]
2.7. Analisa Teks
2.7.1.       Perbandingan Bahasa
Ayat 16
LAI     : Menghukum
BT       : Diuhumi = Menghukum
NIV     : Judge     = Menghakimi
NTG    : κρινέτω    = Menghukum
Kesimpulan: Yang sama dengan NTG adalah LAI & BT

Ayat  17
LAI     : Bayangan
 BT      : Halinu = Bayangan
NIV     : Shadow= Bayangan
NTG    : σκιά     = Bayangan
Kesimpulan: Yang sama dengan NTG adalah LAI, BT, & NIV

Ayat 18
LAI     : digagalkan
 BT      : Dilesanlesani= diejek
NIV     : Let= Halangi
NTG    : καταβραβευέτω= menjatuhkan
Kesimpulan: Yang mendekti NTG tidak ada

Ayat 21
LAI     : Jamah= pegang
 BT      : Jama =pegang
NIV     : Handle= Tangkai
NTG    : άποχρήσει= Pegang
Kesimpulan: Yang mendekati NTG adalah LAI & BT

2.7.2.      Kritik Aparatus
Ayat 2) Huruf  “B” dalam Kritik Aparatus menegaskan bahwa teks yang dimaksud mendekati Asli, yaitu kata“τού θεού, χριστού”yang dimana tempat teks ini berada pada Dublin; Ann Arbor, Mich yang pada sekitar Tahun 200, oleh Bapa gereja Hilary pada  Tahun 367 dan Pelagius tahun setelah 418. Dalam kata “τού θεού”Penyunting mengalami kesulitan untuk sampai pada sebuah keputusan yang pasti, dan hal ini juga menunjukan bahwa tidak ada akhir paragraf yang muncul pada edisi-edisi dan terjemahan-terjemahan yang dikutip di Paris pada abad ke XII. Dan menandakan sebuah manuskrip mengandung seluruh atau sebagian surat-surat Paulus pada Abad ke XI yang mendekati bacaan manuskrip yang asli.
Kesimpulan: Penafsir menolak kritik aparatus karena memperkabur teks

Ayat 7) Pada ayat 7 menandakan teks mendekati asli, kata “τή πίστει” menandakan kata yang mendekati asli, yang kata ini sedikit sekali ditemukan, sehingga membuat para penyunting sangat kesulitan untuk mencapai sebuah keputusan yang pasti karena merupakan sebuah manuskrip asli. Yang memendakan juga bahwa sebuah menuskrip mengandung seluruh atau sebagian surat-surat Paulus yang ditulis di Athena pada Abad X.
Kesimpulan: Hal ini juga membuat suatu artian yang tidak jelas sehingga penafsir menolaknya

2.8. Terjemahan Akhir
16. Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
17.  semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
18.  Janganlah kamu biarkan kemenanganmu dijatuhkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi,
19.  sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.
20.  Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia:
21.  jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini;
22.  semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
23.  Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi.
1.  Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
2.  Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3.  Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
4.  Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
2.9.Tafsiran
            Ayat 16-17  di dalam ayat ini dapat dijelaskan dari kata “karena itu”  Paulus memukul meja dan berusaha agar kesimpulan dan argumentasi dapat diterima. Sebab berbagai  ibadat yang tidak benar, yang jelas telah dipaksakan oleh para guru palsu. Dan bahkan bukan hanya bertantangan dengan kemerdekaan kristiani tetapi juga seperti yang terjadi di jemaat Galatia, mengancam akan menyeret mereka dari Kristus dan  kembali kepada bayangan dari jaman yang sebelumnya. Dalam ayat ini Paulus menunjukkan  bahwa aneka lambang dan larangan yang seperti bayangan itu memudar di hadapan Kristus.
            Ayat 18-19 di dalam ayat ini mencerminkan sebuah pertandingan atletik  yang dimana si peserta didiskualifikasikan atau diambil haknya untuk memperoleh hadiah karena suatu pelanggaran tertentu (1Kor 9:24; Gal 5:7; Flp 3:14; 2Tim 4:7) . Para guru palsu itu: 1. Menghalangi  jemaat kolose dalam pertandingan  kristiani mereka atau 2. mengintimidasi  mereka dengan menyatakan bahwa mereka didiskualifikasi jika mereka tidak mengikuti   jalur yang kini sudah ditetapkan.  Yang dimaksud dengan merendahkan diri yang di dalam kolose 3:12 merupakan suatu kebajikan, disini dinyatakan salah sebab sasaran dari tindakan ini tidak bisa dibenarkan. Beribadah kepada malaikat (τόν αγγελον) dalam nats ini dijelaskan apapun tugas perantara yang dimiliki para malaikat zaman lama, kini tugas tersebut sudah digantikan oeh kristus.[13] Bagi paulus malaikat mungkin masih  memiliki fungsi pelayanan ( I Kor  11;10), tetapi ajaran sesat rupanya sudah melampaui sikap hormat Perjanjian Lama dan orang Yahudi terhadap malaikat-malaikat bahkan sampai melampaui spekulasi para rabi yang berlebihan kepada suatu kegiatan penyembahan.
            Ayat 20-22 di dalam ayat ini dijelaskan roh-roh dunia  (Stoichea) diindentifikasikan sebagai kekuatan-kekuatan jahat yang kepadanya telah diberi kuasa atas dunia dan juga atas manusia ( bdg 2:1-5) atau kekuatan-kekuatan  seperti malaikat yang pada umumnya yang menjadi perantara dalam menyampaikan hukum Taurat dan pada saat jaman lama menggunakan kekuatan  tertentu terhadap manusia.  Ada beberapa penafsir seperti  Moule mengatakan bahwa yang terlihat dalam teks ini adalah pengajaran dunia, yakni ritualisme yahudi atau kafir yang berhadapan dari kemerdekaan  dari roh. Di kalvari  orang-orang kristen telah mati bersama dengan kristus oleh karena itu mereka tidak bisa hidup seakan-akan dunia (kosmos).
            Ayat 23 penjelasan dalam ini mengatakan penyempurnaan watak kristen melalui sejumlah peraturan merupakan doktrin manusia. Dan walaupun menaati berbagai larangan  membuat orang terkenal sebagai memiliki hikmat rohani dan suka merendahkan diri, sebenarnya larangan-lrangan tersebut bukan untuk menghormati Allah, melainkan keangkuhan manusia itu sendiri. Dan dapat juga dijelaskan hidup duniawi adalah hidup “Manusia Lama” yaitu yang manusia dalam pemberontakan penuh dengan dosa.[14]
            Ayat 3:1-3 dalam ayat ini dijelaskan orang kristen bukan hanya telah mati, tetapi juga telah dibangkitkan bersama dengan Kristus. Dan di dalam ekssistensinya yang sejati  orang kristen tinggal bersama-sanma dengan Dia di surga. Dan yang terlihat jelas dalam ayat ini jaman lama masih nyata di dalam diri orang kristen yaitu yang masih berbuat dosa, bisa sakit dan akhirnya meninggal. Dan zaman baru tetap masih tersembunyi yang hanya dinyatakan di dalam tubuh sang juruselamat saja.
            Ayat 4 dalam nats ini dijelaskan bahwa sejauh kristus masih hidup kita itu berarti orang kristen pun sudah mencapai penggenpan kesatuanya dengan Kristus. Tetapi juga kan hidup bersama dengan Dia secara langsung dalam kemuliaan.dan inilah yang menjadi aspek masa depan dari ajaran eskatologi paulus yang menunjuk kepada kedatangan kristus yang kedua kalinya.[15]
2.10.        Skopus: Mendahulukan perkara-perkara sorgawi daripada perkara-perkara duniawi

 III.            REFLEKSI THEOLOGIS
            Dalam kehidupan yang ada pada saat ini, banyak hal yang membuat kita semakin jauh dari pada Allah sang pencipta. Apa yang boleh kita lihat realita dalam kehidupan ini adalah bahwa zaman yang semakin berkembang banyak membawa orang-orang yang tidak lagi menomor satukan Tuhan didalam kehidupannya. Sama halnya apa yang dialami oleh jemaat kolose yang dimana pada saat itu Mereka percaya kepada Tuhan  dan ada guru-guru yang datang kepada mereka dengan suatu Filsafat yang menjanjikan suatu Pengetahuan akan Tuhan. Salah satu ajaranya adalah dengan merendahkan diri dengan bertapa. Ibadah kepada malaikat yang mungkin di anggap sebagai perantara manusia dengan Tuhan, berpantang makanan dan juga minuman tertentu, dan juga peraturan hari-hari yang dikeramatkan. Hal ini yang membuat para jemaat semakin jauh dari ajaran yang sebenarnya. Hal inilah juga yang sering kita temukan dalam kehidupan kita kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi membawa kita semakin jauh dari pada Tuhan ketika kita salah menggunakan perkembangan IPTEK tersebut. Dan membuat pikiran kita menjadi dualisme. Oleh karena itu apa yang coba dikatan Paulus dalam nats ini adalah mari dalam hidup ini mendahulukan Kritus sang kepala gereja dalam kehidupan ini.


[1] Adina Chapman, Pengantar Perjanjian baru I,Bandung : Yayasan Kalam Hidup,1998 ,83
[2] Bruce M. Metzger,The New Testament: its backgraund,growth,and content,I Nashvlle:Abingbon Press,1965,p.231
[3]  Kolose adalah sebuah kota di barat daya Frigia.di Lembah Likus di bagian Hulu,kota yang berdekatan dengan Laodikia dan hierapolis.
[4] Drs.M.E.Duyverman, Pembingbing ke Dalam Perjanjian Baru,Jakarta:BPK-GM,2011,136
[5] W.G.Kummel,Introduction to then New Testament, London : SCM Press,1996,pp.244-245
[6] C. Groenan,Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru,Yogyakarta:Kanisus,1984,266-267
[7] Willi Marxen,Pengantar Perjanjian Baru, Jakarta :BPK-GM,2003,216
[8] G.Arthur Buttrick,The Interpreters Binle:Volum xi,Nashville:Abingdon,1982,p.231
[9] Merill C.Tenney,Survei Perjanjian Baru,Malang Gandum Emas,2003,394
[10] C.Groenan,Ibid, 264
[11] Merill C.Tenney,Ibid,398
[12] C.Groenen,ibid, 268-269
[13] Gunther Bornkam, The New Testament, A Guide To Writings, (Philadelphia: Fortress Press, 1973), 289
[14] R. V. G. Tasker, Tyndale, New Testament  Cpmmentaries, (Michigan: Grand Rapids, 1997), 312
[15] Charles F.Preiffer,Everett F.Harrison,The Wycliffe Bible Commentaries (The Moddy Bible Institute), 690

No comments:

Post a Comment