IBLIS (SETAN) DALAM
PERJANJIAN LAMA
I. II.
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Setan (Iblis)
Dalam
kamus besar bahsa Indonesia, Iblis adalah mahkluk halus yang selalu berupaya
menyesatkan manusia dari petunjuk Tuhan. Dalam bahasa Ibrani disebut dengan
nama( שטן)”Satan” sedangkan dalam bahasa Yunani
juga disebut sebagai “Satanas (Σατανας)” yang arti dasarnya “lawan” atau disebut juga “Diabolos”
yang artinya “pendakwa” atau lawan
(Bil 22:22). Setan atau Iblis adalah personifikasi dari apa yang jahat dan
dalam alkitab disebutkan sebagai musuh Allah.[1]
Dalam buku “Dictionary of Theology”
Iblis adalah Suatu makhluk yang tidak sempurna moralnya yang sering disebut
sebagai roh jahat. Dalam Kitab Ayub dikatakan
bahwa Iblis muncul dihairat Tuhan diantara anak-anak Tuhan. Ia membujuk Daud
Untuk menghitung jumlah rakyatnya (1 Tawarikh 21:1), ia berdirih disebelah
kanan Yosua, imam agung dan mendakwa Yosua sehingga menimbulkan amarah Tuhan
(Za 3:1), bagi pemazmur adalah bencana jika iblis berdiri disebelah kanan
seseorang (Maz 109:6).[2] Dengan
arti lain iblis adalah lawan atau musuh Allah dan juga musuh manusia.
2.2.
Latar belakang Iblis (Setan)
Iblis
merupakan cerita di dalam alkitab yang aneh dan hampir tidak bisa dipercaya,
meskipun Alkitab tidak menjelaskan kejadian itu secara terperinci, namun ada
ayat-ayat yang memberi sinar terang pada misteri ini. Penciptaan terjadi lama
sekali pada masa yang lampau. Yang terpenting di dalam penciptaan ini adalah
Allah sebagai pencipta itu sudah ada, Ia adalah Allah yang tidak pernah
diciptakan karena Ia sudah ada sejak awal dan akhir, kekal dan abadi. Lama
sebelum Penciptaan Allah telah menciptakan para pesuruh-pesuruhNya untuk
mengawasi seluruh CiptaanNya. Pesuruh Allah tersebut disebut “άγγελοϛ” yang
artinya malaikat atau pesuruh (Mal 3:1). Malaikat-malaikat
ini mengambil wujud jasmaniah yang pada hakekatnya adalah makhluk Rohani atau
roh yang melayani (Ibr 1:4). Serta makhluk yang yang tak berjasad yang tidak
bisa kawin dan dikawinkan (Mat 22:30) mereka adalah roh-roh yang diciptakan dan
bersifat terbatas. Akal dan kuasa mereka jelas melebihi yang dimiliki oleh
manusia, Pemazmur mengatakan bahwa mereka adalah pahlawan-pahlawan perkasa (Maz
103:20). Allah pada awalnya menciptakan segala sesuatu sangat baik, sementara
Iblis barasal dari malaikat yang memberontak kapada Allah (Yeh 28:13-17).[3] Alkitab
kita berbicara tentang malaikat-malaikat yang baik dan kudus (Mar 8:38) serta
malaikat yang tidak taat (Yud 1:6). Malaikat yang baik digambarkan sebagai
tentara Allah yang senantiasa siap untuk menaati FirmanNya. Mereka melaksanakan
Firmannya dengan mendengarkan suaraNya (Mzm 103:20). Para Malaikat yang
memberontak dan tidak melakukan firmanNya serta tidak mendengarkan perintahNya
akan jatuh kedalam Dosa, kemudian mereka berwujud sebagai lawan, musuh dan
pemberontak yang disebut dengan Iblis, yang mewujudkan suatu kuasa yang
berusaha merusak karya-karya Allah. Sehingga dari hal tersebut dapat kita
ketahui bahwa iblis itu berasal dari malaikat Allah yang memberontak dari pada
perintah dan kebenaran Allah. Dalam arti malaikat-malaikat Tuhan yang merasa
sombong, melalaikan dan mengabaikan tugas mereka sebagai pesuruh Allah (Yeh
28:1-19), sehingga mereka menjadi jahat dimata Allah, malaikat jahat ini sering
disebut dengan istilah pada masa kini Lusifer.[4]
2.3.
Sebutan atau Julukan Iblis
Iblis
dalam pekerjannya dan kuasanya memiliki banyak sebutan atau julukan terkhusus
dalam perjanjian Lama, antara lain: Iblis (Pemfitnah), Belial (yang tidak
berguna/ yang jahat) (Yeh 9:3). Syaitan (ayub 1:6-7). Dewa lalat di Ekron (2
Raj 1:2), Pendakwa (Za 3:1).[5]
2.4.
Sifat dan karakter Iblis
Dalam
tujuan iblis yang misterius dan keji itu, dia mempunyai rencana untuk
membunyikan sebanyak mungkin sifat dirinya sendiri ataupun sifat
pengikut-pengikutnya dari manusia, sehingga kemajuan dan serangannya bisa
diselengarakan secara rahasia. Ia ingin tujuan perbuatan salahnya tidak
terlihat juga perbuatan-perbuatan dan tipu dayanya dilakukan sepenuhnya secara
tersembunyi. Tetapi ajaran Alkitab tentang sifat iblis jelas, terang-terangan
dan cukup memadai. Iblis dan para pengikutnya sebagai makhluk roh yang tidak
mempunyai tubuh yang tidak dapat dilihat, tetapi iblis sungguh-sungguh ada.
Iblis diciptakan sebagai pribadi dan digambarkan sebagai makhluk yang cerdik.
Kepandaian dan kelicikan iblis sangat membingungkan manusia. Alkitab menyatakan
Iblis beserta pengikut-pengikutnya seperti setan, percaya akan Allah serta
mereka gemetar dihadapannya (Yak 2:19). Tatapi kepandaian mereka dipergunakan
untuk menggagalkan maksud dan tujuan Allah, untuk memajukan maksud-maksud iblis
yang cemar dan yang dilarang oleh Allah.[6]
2.5.Aktivitas
Iblis (Setan)
Telah
kita ketahui bahwa iblis adalah musuh bagi Allah, maka ia selalu berusaha
menyebarkan kejahatan di siantero bumi ini (Mat 13). Iblis juga membujuk untuk
melakukan dosa (1 Tawarikh 21:1).[7]
Iblis juga sebagai Roh jahat juga kepribadian yang tak henti-hentinya menentang
dan terus berupaya membelokkan kehendak Allah. Ini dilukiskan dalam godaan
terhadap Adam dan Hawa di taman Eden dan godaan terhadap Ayub serta
kejadian-kejadian lainnya. Iblis juga melaksanakan rencana Allah sekalipun hal
itu tidak mereka inginkan (1 Raj 22:23; 1 Kor 5:5), Iblis juga pemberontak dan
pemimpin atas segala kejahatan.[8]
2.6.Tujuan
Iblis (setan)
Ambisi
penghulu setan tidak mungkin dipisahkan dari para pengikutnya. Ingatlah bahwa
Iblis rupa-rupanya Raja Setan (Mat 12:56), dengan kerajaan yang terdiri dari
pada pengikutnya, Kita harus ingat juga bahwa ceita pemberontakan setan
berkisar sekitar huru-hara Iblis melawan Allah yang Maha Tinggi (Yes 14:12-17).
Tujuan dari serangan Iblis adalah kabar baik harus dirusak dan disembunyikan.
Iblis mempunyai keinginan yang berkobar-kobar untuk dipuja-puja, hal ini
terlihat nyata dalam hal ia memberontak melawan Allah (Yes 14:13,14). Dalam hal
ini ia mencobai nenek moyang kita yang pertama di taman Eden (Kej 3:5).[9]
2.7.Startegi
Iblis (setan)
Di
dalam aktivitasnya, iblis tidak pernah merasa bosan menjauhkan manusia dari
Allah. Strategi iblis pertama sekali dilaksanakannya kepada manusia pertama di
Taman Eden. Sehingga terjadi permusuhan
antara manusia dengan manusia (Kej 3:15a). Oleh karena itu ada beberapa hal
yang perlu kita perhatikan dalam strategi iblis berikut ini:
1. Terus
menghasut manusia untuk berbuat dosa (Kej 3:18)
2. Menggoda
manusia untuk berbuat dosa (Kej 4:7)
2.8.
Setan (Iblis) dalm Perjanjian Lama
Di
dalam Perjanjian Lama sangat jelas sekali peran Iblis mulai perannya di Taman
Eden hingga godaanya terhadap Ayub. Selain itu
iblis di dalam perannya terhadap kegiatan yang lain yang diceritakan dalam
perjanjian lama, seperti peringatan keras terhadap spritisme berulang-ulang
diulas terhadap mereka yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal
(Im 19:31; 20:6; Ul 18:9-21; Yes 8:19; 19:3). Para ahli sihir dan ahli nujum
yang mengunakan roh-roh diancam hukuman mati oleh taurat Musa. Mereka meramal
dengan bantuan-bantuan roh-roh jahat. Orang yang dalam PL disebut memiliki roh
Peramal cocok disebut perewangan atau medium dalam spritisme modern. Selain
menunjuk kepada mereka yang berpaling kepada arwah-arwah, PL juga menunjuk
kepada kejahatan iblis pada umumnya. Kata “Jin”pada
Yesaya 13:21 dan 34:14, dalam bahasa Ibraninya berarti makhluk “yang berbulu, seekor kambing jantan. Dalam bahsa
Yunani diterjemahkan daimon (iblis).
Barang kali makhluk ini dengan banyak cara dipakai bagi penjelmaan roh-roh
jahat atau dihubungkan dengan Pemujaan Iblis.
Kata
yang sama juga muncul dalam Imamat 17:7 “ Korban... Kepada Jin-jin” dan II
Tawarikh 11:15, Yerobeam... mengangkat bagi dirinya imam-imam untuk bukit-bukit
pengorbanan untuk jin-jin. Katan ini dalam ulangan 32:17 diterjemahkan roh-roh
jahat atau Iblis. Demikian halnya dengan Mazmur 106:37, mereka mengorbankan
anak laki-laki mereka dan anak perempuan mereka kepada roh-roh jahat. Roh-roh jahat dalam
kedua bagian PL ini dalam Septuaginta diterjemahkan sebagai Iblis. Terjemahan
Mazmur 96:5 dan Mazmur 106:37 dalam septuaginta, jika dilihat dalam terang 1
Kor 8:4-6 merupakan hal yang sangat penting.
Karena siapa yang berani berkata bahwa pemujaan terhadap berhala-berhala
modern pada kenyataanya bukanlah pemujaan terhadap iblis? Bukankah penyembahan
berhala masih tetap merupakan alat-alat Iblis, yang berusaha membelokkan
kepadanya pemujaan yang sebenarnya yang merupakan adalah milik Allah?
Penyembahan berhala dalam berbagai bentuk yang nyata yang terdapat diantara
beberapa bangsa, ada hubungannya secara misterius dengan penjelmaan roh-roh
jahat. [10]
Sehingga kita dapat mengatakan bahwa dalam Perjanjian Lama ini, Iblis di
istilahkan sebagai roh-roh jahat yang menuntut manusia untuk taat dan tunduk
kepadanya (kepada iblis).
2.9.Hubungan
dan pengaruh Iblis terhadap kehidupan manusia terkhusus menurut kitab Ayub
Kitab
Ayub mempunyai Thema yaitu “Persoalan
penderitaan manusia yang saleh”. Kebebasan Allah ini mesti ditekankan baik
itu Ayub maupun sahabat-sahabatnya betul-betul dibingungkan oleh kebebasan Allah.
Sahabat-sahabat Ayub mengira bahwa penderitaan itu selalu dan hanya merupakan
tanda hukum Allah. Kitab Ayub memperkenalkan Allah yang bebas bertindak secara
mengejutkan, Ia bebas mengizinkan ujian yang dilakukan Iblis dan tidak
memberitahukan apa-apa tentang hal itu kepada orang yang diuji. Ia bebas
mengatur waktu kapan dan bagaimana cara Ia akan campur tangan. Sehingga kita
boleh melihat bahwa kitab Ayub mengajarkan, Dialah Tuhan dan Ia membuat
pilihanNyan sendiri. Sehingga manusia hanya dapat menemukan kebebasan jika
mereka mengenal Allah. [11]
Oleh karena itu kehendak Allah tidak bisa dipengaruhi dan terikat oleh kehendak
manusia, karena Allah yang Mahatinggi dan yang Maha Kuasa diatas segala
ciptaanya.
Salah
satu acuan yang paling awal mengenai Iblis adalah penampilannya dalam pembukaan
kitab ini (1 Taw 21:1 Zak 3:1). Iblis memperoleh izin masuk kehadapan Allah,
namun tunduk kepada kuasa-Nya yang tertinggi. Tujuan iblis sangat membahayakan,
ia mewakili pertikaian dan kehendak jahat. Sehingga satu segi peranan Iblis
dalam kitab Ayub, Dia adalah makhluk ciptaan Allah, namun merupakan lawan dari
kehendak Allah (Mat 4:1-11), ia berusaha menggoda umat Allah secara jasmani (2
Kor 12:7), Maupun rohani (2 Kor 11:14). Ia telah dikalahkan oleh ketaatan
Kristus dan akan lenyap Pada Akhirnya (Why 20:2,7,10). Kita dapat melihat bahwa
strategi iblis tidak untuk menggoda Ayub melakukan dosa-dosa seprti perzinahan,
kecurangan, korupsi dan lain sebagainya, melainkan mencobainya ke arah dosa
yang paling hebat yakni ketidak taatan kepada Allah.
Dalam
Kitab Ayub dikatakan bahwa iblis hanya dapat mencobai Ayub sejauh Allah
mengijinkannya (Ayub 1:8, 2:3). Artinya bahwa iblis berperan hanya sebagai yang
tunduk kepada hak daulat Allah. Setelah merampas segala kekayaan dan kebahagiaan
duniawi Ayub, iblis disingkirkan begitu saja, sehingga pada akhir ceritra tidak
disebutkan lagi. [12]
Dalam
Kitab Ayub ini ada beberapa hal yang sangat penting dari keterangan-keterangan
tentang Iblis yang terselubung di dalam
tindakaknya tersebut kepada manusia, yaitu:[13]
1. Hati
yang gelap-gulita itu merupakan sebuah kitab yang terbuka dihadapan Allah, “Apakah
engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub?” demikianlah pertanyaan Tuhan kepada Iblis.
Sepintas kita perhatikan bahwa pertanyaan ini kedengarannya mengolok-olokkan
atau menentang Iblis. Tetapis sebenarnya tidak, Allah tahu terlebih dahulu
rencana jahat yang tersembunyi dalam hati iblis dan sebelumnya bertanya dari
manakah engkau? Ia tahu pula, bahwa iblis datang dari perjalanan mengelilingi
dan menjelajahi bumi. Tuhan mengajukan pertanyaan itu bukan karena Allah belum
tahu, melainkan memaksa pengakuan Iblis. Dari jawaban Iblis Atas pertanyaan
Allah menunjukkan bahwa Ia sudah melakukan segala tipu daya nya untuk menyerang
Ayub. Hanya saja tipu daya Iblis tidak berhasil sebab Ayub sangat dilindungi
Tuhan.
2. Iblis
berdiri dibelakang kejahatan didunia ini, hal ini dapat kita lihat juga ketika
ia ditanya, dari manakah engkau? Ia menjawab dari perjalanan mengelilingi dan
menjelajahi Bumi. Nyata jelas bahwa iblis mempunyai kegiatan istimewah terhadap
bumi kita ini. Kata “mengelilingi” dan “menjelajahi” itu menunjukkan bahwa
hatinya tidak nyaman, dan berisi banyak niat jahat. Oleh karena itu iblis
adalah penghulu dunia ini, ia menyebabkan orang-orang yang tidak menaruh iman
kepada Tuhan menjadi Buta mata hati mereka. Oleh karena itu kita harus sadar bahwa
segala kejahatan di dunia ini adalah bersumber pada kegelapan iblis.
3. Iblis
tidak dapat berbuat sesuatu apapun jika Tuhan tidak mengijinkannya (ayb 38:11)
2.10.
Jenis-jenis Praktek
Kuasa Kegelapan Pada Masa sekarang (Okultisme)
Sepanjang
sejarah yang dicatat dalam Alkitab, iblis merupakan suatu oknum yang selalu
bergerak dan bekerja untuk mempengaruhi Manusia. Alkitab menunjukan dengan
jelas mulai dari zaman Adam sampai saat ini, pekerjaan iblis selalu
dilakukannya dengan berbagai praktek dan aktifitas yyang telah menghancurkan
kehidupan manusia khususnya dengan praktek okultisme. Ketika Iblis
menghancurkan manusia, biasanya yang dihancurkan adalah tubuh, roh, dan jiwa
(Mark 1:23-27).[14]
Untuk pemahaman yang lebih jelas berikut ini kita akan melihat pengertian
satu-persatu dari jenis okultisme:
1.
Spritisme
Spritisme
adalah praktek okultisme yang didasarkan pada keyakinan bahwa orang yang sudah
mati dapat berhubungan dengan orang yang hidup dan sebaliknya juga.
Bentuk-bentuk kontak tersebut dilakukan melalui jalangkung, kuda kapang, kapur
yang menulis sendir dan lain sebagainya.
2.
Ilmu Ramal
Praktek
ramal sangat populer dikalangan masyarakat pada masa kini, sehingga orang
Kristen mulai lalai dan lupa bahwa praktek lamaran itu merupakan suatu bentuk
.dari praktek kuasa kegelapan. Dalam hal ini tidak sedikit orang kristen ikut
ambil bagian didalamnya, khususnya para pemuda-pemudi. Ramalan muncul dari
berbagai bentuk yang berusaha mengetahui nasib manusia pada waktu mendatang.
a. Tenung
Ilmu
Tenung adalah Ilmu yang berusaha untuk mengetahui nasib manusia pada masa
mendatang. Ilmu ini sering dugunakan untuk mencari sesuatu yang tentang masa
depan atau mencari petunjuk tentang sesuatu hal. Istilah tenung atau mantik
berasal dari bahasa Yunani “μαντευομαί” artinya meramalkan dan memberi
petunjuk-petunjuk. Dalam ilmu Tenung ini orang bukan mencari kesaktian, namun
orang mencari pengetahuan yang istimewa.[15]
Dalam Alkitab juga bahwa ada banyak bangsa-bangsa yang terlibat dalam Tenung,
contoh dalam kitab Torah Musa mencatat “sebab bangsa-bangsa yang didaerahnya
akan kau duduki ini mendengarkan kepada peramal dan petenung tetapi engkau
tidak di ijinkan Tuhan Allahmu melakukan demikian” (Ul. 18:14).
b. Satrologi
Satrologi
adalah ilmu perbintangan yang diapakai untuk meramal dan mengetahui nasib
orang. Astrologi sudah sejak lama sekali dikenal di dunia ini seperti didalam
perjanjian Lama banyak sekali imam Dewa asing yang menyembah dewa asing, dewa
matahari, dewa bulan (2 Raj 23:5). Hal ini sudah sering dilakukan oleh
orang-orang Sumeria, Babilonia (3000SM). Dari babilonia pengaruh Astrologi itu
menyusup samapai ke Yunani. [16]
3.
Penyembahan Berhala
Dalam
firman Tuhan, mengajarkan tentang kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa,
walaupun pada Prakteknya orang-orang dalam Alkitab tidak terlepas dari
penyembahan terhadap berhala, baik terhadap patung-patung dan sebagainya. Selalu
disebut bahwa penyembahan berhala sangat mempengaruhi terhadap kepercayaan
seseorang misalnya, Raja-raja Israel banyak melakukan penyembahan terhadap
berhala.[17]
Dalam Hukum Taurat, hukum pertama jelas menegaskan agar tidak melakukan
penyembahan selain kepada Tuhan dengan alasan apapun (Kel. 20:1-5).
4.
Takhayul
Takhayul
adalah suatu kepercayaan yang tidak berdasarkan akal sehat dan kebenaran. Pada
dasarnya takhayul selalu membuat manusia hidup dalam ketakutan, bila melanggar
sesuatu keyakinan yang tidak beralasan yang sudah dipercayai sejak
turun-temurun. Takhayul merupakan kepercayaan sia-sia kepada hal-hal yang
berasal dari kata orang atau rekayasa Manusia. Tepatnya takhayul atau supertisi
adalah anggapan suatu peristiwa dalam hidup manusia, misalnya ada larangan,
pantangan sewaktu kelahiran, sakit, perkawinan kematian dan lain sebagainya.
Dengan larangan tidak beralasan itu sebenarnya manusia dijerat oleh kuasa
iblis.[18]
[1] George A. Mather and Larry A. Nichols, Dictionary Of Cults, Sects,
Religious and The Occult, (Michigan: Zondervan Publishing House, 1993), 89
[2]
F. J. Rae, J. M. Ross et. Al, Dalam Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid II, J.
D. Douglas (ed), (Jakarta: YKBK- OMF, 1992). 409
[3]
Mak J. Bubec, Bagaimana Mengalami Mengalahkan Iblis, (Jakarta: BPK-GM, 1986),
73
[4]William
W. Orr, The Misteri Of Satan, (Scriptural Press Publications, 1999), 15
[5]
W.N. Mcelrath, Billy Mathias, Ensklopedi Alkitab Praktis, (Bandung: LLB, 1978),
154
[6]
William W. Orr, The Misteri Of Satan, 19-21
[7] J.
Sihombing, Jangan kamu Diperdaya, (BPK-GM, 1983), 46
[8]
Frederick S. Lealy, Iblis Sudah Keok, (Jakarta: BPK-GM, 1979), 20
[9] William
W. Orr, The Misteri Of Satan, 22-24
[10]
Frederick S. Lealy, Iblis Sudah Keok, 62-64
[11]
Soedarmo, Ikhtisar Dogmatika, (BPK-GM, 1996, 105)
[12] Frederick
S. Lealy, Iblis Sudah Keok, 37
[13]
J. Sidlow Baxter, Menggali isi Alkitab II Ayub-Maleakhi (Jakarta: YKBK-OMF,
1999), 35-39
[14]
Mc. Cadilsh Phillips, Dunia Roh, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1985), 133
[15]
Marris Ph Takaliuang, Makalah Seminar Ilmu Hitam, (Medan:YPPII, 2007), 9
[16]
Stan Baldwin, Permaiana Iblis, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2000), 28
[17]
E. P. Gintings, Religi Karo, (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), 103
[18] Marrish
Ph Takaliuang, demonologi Alkitab, (Medan: YPPII, 2007), 17